SATUAN ACARA
PENDIDIKAN KESEHATAN
Topik : KELUARGA BERENCANA (KB)
Sasaran : Pasien Rawat Jalan
Tempat : RB Kharisma
Husada
Penyuluh : Arni Fridayani, Khoiri Fury H, Dewi
Okta N
Hari/Tanggal : Minggu, 24 Februari 2013
Waktu : Pukul 08.00 WIB
A.
Tujuan
Intruksional Umum
Pada
akhir proses penyuluhan, pasien rawat jalan yang periksa dan mengantar pijat
untuk bayinya telah mengetahui pentingnya pemakaian KB hormonal dan KB non
hormonal.
B.
Tujuan
Intruksional Khusus
Setelah
diberikan penyuluhan, ibu – ibu mampu :
1.
Menjelaskan
pengertian KB
2.
Menjelaskan tujuan KB
3.
Menjelaskan macam-macam
KB
4.
Menjelaskan manfaat KB.
5.
Menjelaskan tempat-tempat pelayanan
KB.
C.
Metode
1.
Ceramah
2.
Tanya
jawab
D.
Media
1.
Power
Point
2.
Leaflet
E.
Materi
1.
Pengertian
KB
2.
Tujuan
KB
3.
Macam-macam
KB
4.
Manfaat
KB
5.
Tempat-tempat
pelayanan KB
F.
Rencana Kegiatan
Pendidikan Kesehatan
No
|
Waktu
|
Rencana
Kegiatan
|
Kegiatan
Responden
|
1
|
5
menit
|
Pembukaan :
v Membuka
kegiatan dengan mengucapkan salam.
v Memperkenalkan
diri.
v Menjelaskan
tujuan dari penyuluhan.
v Menyebutkan
materi yang akan diberikan.
|
v Menjawab salam
v Mendengarkan
v Memperhatikan
v Memperhatikan
|
2.
|
20
menit
|
Pelaksanaan :
v Menggali
pengetahuan audience tentang KB
v Menjelaskan
pengertian KB
v Menjelaskan
tujuan KB
v Menjelaskan
macam-macam KB
v Menjelaskan
manfaat KB
v Menjelaskan
tempat-tempat pelayanan KB
|
v Mengungkapkan
pengetahuannya
v Memperhatikan
v Memperhatikan
v Memperhatikan
v Memperhatikan
v Memperhatikan
|
3.
|
15 menit
|
Evaluasi
v Memberikan
kesempatan kepada audience untuk bertanya.
v Menanyakan
pada audience tentang materi yang telah diberikan dan memberikan
reinforcement pada audience bila mampu menjawab pertanyaan.
|
v
Bertanya
v Menjawab
pertanyaan
|
4.
|
5 menit
|
Terminasi :
v Mengucapkan
terima kasih atas peran serta audience.
v Mengucapkan
salam penutup.
|
v
Mendengarkan
v
Menjawab salam
|
G.
Kriteria
Evaluasi
Evaluasi
Struktur
1.
Audience pasien
rawat jalan di RB Kharisma Husada bersedia diberi penyuluhan 100%
2.
Persiapan
materi yang disampaikan.
3.
Persiapan
media yang digunakan.
4.
Persiapan
tempat yang digunakan.
5.
Persiapan
audience yang akan diberikan penyuluhan.
6.
Kontrak
waktu dengan rawat jalan sebelumnya.
7.
Evaluasi
Struktur
Evaluasi
Proses
1.
Audience antusias terhadap materi penyuluhan.
2.
Audience tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
3.
Audience
mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
4.
Audience mampu mendemonstrasikan apa yang diajarkan
oleh penyuluh.
Evaluasi
Hasil
1.
Audience
mampu menjelaskan pengertian KB
2.
Audience
mampu menjelaskan tujuan KB
3.
Audience
mampu menjelaskan macam-macam KB
4.
Audience
mampu menyebutkan minimal 3 manfaat KB
5.
Audience
mampu menyebutkan minimal 3 tempat pelayanan KB
MATERI
A.
PENGERTIAN
Keluarga
berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan,
atau salah satu usaha untuk membantu keluarga termasuk individu merencanakan
kehidupan berkeluarga dengan baik sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas.
Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya
kehamilan/konsepsi (bukan aborsi). Alat kontrasepsi merupakan alat yang
digunakan untuk mencegah terjadinya suatu kehamilan.
B.
TUJUAN KB
Tujuan
KB adalah meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS
(Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin
terkendalinya pertumbuhan penduduk. Sedangkan menurut RENSTRA 2005-2009 tjuan
KB meliputi:
1)
Keluarga
dengan anak ideal
2)
Keluarga
sehat
3)
Keluarga
berpendidikan
4)
Keluarga
sejahtera
5)
Keluarga
berketahanan
6)
Keluarga
yang terpenuhi hak-hak reproduksinya
7)
Penduduk
umbuh seimbang
C.
MACAM – MACAM KB
Ada berbagai macam alat
kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal, non hormonal, alamiah, dan
kontrasepsi mantap.
1. Adapun KB hormonal
Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:
1) Menstruasi menjadi tidak teratur atau
tidak mens sama sekali (kecuali pil)
2) Kenaikan berat badan
3) Muncul flek hitam pada wajah
4) Mual, pusing, atau muntah
Cara kerja:
1) Menekan ovulasi
2) Mencegah implantasi
3) Mengentalkan lendir
servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma
4) Pergerakan tuba
terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu
Ø Pil oral kombinasi
a)
Afektif dan reversible
b)
Harus diminum setiap hari
c)
Efek samping yang serius jarang terjadi
d)
Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau spotting
e)
Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
f)
Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat
Ø Jenis-jenis pil oral
kombinasi, yaitu:
a)
Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
b)
Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif
c)
Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif
Kelebihan pil oral
kombinasi, yaitu:
a)
Memiliki efektifitas yang tinggi
b)
Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
c)
Tidak mengganggu hubungan seksual
d)
Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid
e)
Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin menggunakannya
f)
Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah
diberhentikan
g)
Untuk kontrasepsi darurat
Ø Kekurangan pil oral
kombinasi, yaitu:
a)
Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
b)
Mual, terutama pada 3 bulan pertama
c)
Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama
d)
Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui
e)
Meningkatkan TD
Ø Suntik
1) Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua
WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi
karena tidak mempengaruhi ASI.
Jenis-jenis suntik progestin
a)
DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap 3 bulan dengan cara
disuntikkan IM
b)
Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat dengan cara
disuntikan IM dalam
Kelebihan suntik progestin, yaitu:
a)
Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang
b)
Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
c)
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung
d)
Tidak berpengaruh terhadap ASI
Kekurangan suntik progestin, yaitu:
a) Sering ditemukan gangguan haid seperti
spotting, siklus memanjang dan memendek
b) Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan
tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c) Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke
kesuburan setelah penghentian pemakaian
2) Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron
Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali
Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:
a) Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak
mempengaruhi hubungan suami istri
b) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan
metode jangka panjang
c) Efek samping yang kecil
d) Klien tidak perlu menyimpann obat suntik
Kekurangan suntik kombinasi, yaitu
a) Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai
10 hari
b)
Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
c)
Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
d)
Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya
c.
Implan
Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun
untuk Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu
usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan
kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, bercak
dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.
Keuntungan implant, yaitu:
a) Daya guna tinggi, perlindungan jangka
panjang (5 tahun), pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
b) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas
dari pengarus estrogen, tidak mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi ASI
c) Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan
dan dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Kekurangan implant, yaitu:
a) Perubahan pola haid
b) Nyeri kepala dan nyeri dada
c) Peningkatan/penurunan BB
d) Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan
pelepasan
2. KB non hormonal
a) AKDR (IUD)
Cara kerja:
1) Menghambat kemampuan sperma masuk tuba
fallopi.
2) Mencegah implantasi telur dalam uterus.
3) Mencegah sperma dan ovum bertemu.
Keuntungan IUD, yaitu:
1) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
2) Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
3) Tidak mempengaruhi ASI.
4) Metode jangka panjang
5) Dapat digunakan sampai menopouse.
Efek samping penggunaan IUD:
1) Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak
2) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3
bulan pertama)
3) Perdarahan irreguler (spotting) di antara
menstruasi
4) Saat haid lebih sakit
b) Kondom
Cara kerja:
1) Menghalangi bertemunya sperma dan sel
telur.
2) Mencegah penularan mikroorganisme dari
satu pasangan ke pasangan lain.
Keuntungan kondom, yaitu:
1) Tidak mengganggu produksi ASI.
2) Mencegah PMS
3) Mencegah ejakulasi dini.
4) Mencegah terjadinya kanker serviks.
5) Mencegah imunoinfertiltas.
6) Murah dan dapat diberi secara umum.
7) Memberi dorongan suami untuk ber KB.
Efek samping:
1) Kondom rusak atau bocor sebelum
berhubungan
2) Alergi
3) Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
3. KB yang tanpa memakai alat apapun
(alamiah)
a. Coitus interuptus (senggama
terputus)
Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi
intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara
kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak
masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara apermatozoa
dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan:
1) Efektif bila dilaksanakan dengan benar
2) Tidakk mengganggu produsi ASI
3) Dapat digunakan sebagai pendukung metoda
KB lainnya
4) Tidak ada efek samping
5) Tidak memerlukan alat
b. Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa
subur, effektivitasnya 75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan,
faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak
teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan
siklus terpendek dikurangi 18.
c. MAL (metode amenorrea laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL
dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif
jika pemberian belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai
6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara
kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi.
Keterbatasannya:
1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan
agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan
2) Mungkin sulit dilakukan karena kondisi
sosial
3) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya
haid atau sampai dengan 6 bulan
4) Tidak melindungi terhadap infeksi menular
seksual, termasuk hepatitis B (HBV) dan HIV/AIDS.
5) Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang
menyusui secara eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum
mendapat haid setelah melahirkan.
4. Kontrasepsi mantap terdiri dari:
a) Tubektomi (MOW)
Pengikatam/pemotongan tuba fallopi kiri dan
kanan pada wanita untuk mencegah transport ovum dari ovarium melalui tuba
ke arah uterus, dilakukan dengan cara operasi, effektivitas : tinggi,
reversibilitas: rendah, disebut kontrasepsi mantap
b) Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan
kanan pada pria untuk mencegah transport spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi kecil / minor surgery, effektifitas :
tinggi, reversibilitas : rendah, disebut kontrasepsi mantap.
D.
MANFAAT KB
a. Perbaikan kesehatan badan ibu
b. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh
anak-anaak, beristirahat, dan menikmati waktu luang serta melakukan
kegiatan-kegiatan lain.
c. Perkembangan fisik, mental dan
sosial anak lebih sempurna.
d. Perencanan kesempatan pendidikan yang
lebih baik.
E.
TEMPAT – TEMPAT
PELAYANAN KB
1.
Rumah
sakit pemerintah atau swasta
2.
PUSKESMAS
3.
Apotik
4.
Tempat
praktek dokter swasta/ Bidan
5.
Toko
obat
DAFTAR PUSTAKA
Arum, DNS
dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra
Cendikia Press: Yogyakarta.
Hidayati,
Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba
Medika: Jakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan
Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar